Belajar dari film “Im Not Stupid Too”

Sebuah film dari Singapura yang menyajikan adegan tentang kesalahan 2 orangtua dalam mendidik, mengasuh, membesarkan dan memperlakukan anaknya dengan sangat buruk. Hasilnya adalah anaknya menjadi bermasalah sampai-sampai di panggil kepala sekolah.

Kepala sekolah bilang pada orangtua itu "sebenarnya orangtualah yang menjadi panutan anak, kalau kalian tidak bisa memberi contoh baik maka anak pun akan meniru. orangtua yang kasar akan menghasilkan anak yang kasar"

Ada ibu yang baik dalam mendidik anak dan tahu ilmu parenting, dia menasehati temannya yang jadi ayah :
"Sekarang anak lebih percaya pada teman daripada nasehat orangtuanya. kalau kita bicara, maka anak kita bilang bahwa kita membosankan. BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK ITU ADA SENINYA. Katakan padaku, kapan terakhir kali kau memuji anakmu? apa kau pernah bilang 'I LOVE YOU' pada anakmu? jangan meremehkan kekuatan 3 kata ini".

Orangtua dalam film ini selalu menekan agar anaknya belajar dan menuntut agar nilainya bagus tanpa mengetahui apa bakat yang dimiliki sang anak, tentunya ini sama dengan kehidupan kita. "Fokuslah pada kelebihannya, bukan pada kekurangannya"

Sang ayah yang mendapati nilai anaknya jelek pun marah-marah dan kasar pada anaknya, sang ayah berkata " kau dapat nilai 16 dari 100, kenapa kau bodoh sekali!!! kenapa nilaimu bisa jelek begini?!!!" anaknya menjawab dengan kasar "aku tidak tahu!!!" ayahnya bilang "kenapa kata-katamu kasar sekali!!!" anaknya menjawab "AKU BELAJAR DARIMU!!!" langsung ditempeleng anaknya.

Guru yang diperankan disini juga sangat ngawur dalam mengajar, sehingga 100% muridnya tidak menyukai mata pelajarannya. kepala sekolah menasehati guru itu "Jangan mengajar dengan metode lama. itu tidak cocok untuk para murid. dulu kita diajar dengan cara salah, jadi sekarang banyak yang menderita. sekarang muridmu menyadari kesalahan itu dan kau pun harus begitu".

Hingga akhirnya orangtua dan guru disini sadar dan merubah sikap menjadi lebih baik.