APAKAH ANAK DISLEXIA ATAU HIPERAKTIF PERLU DITERAPI ????



Please Help ayah karena anakku katanya gak bisa ngikuti pelajaran karena hiperaktif dan harus segera diterapi.

TANYA:

Yth. Ayah Edy, sy Farah bundanya Raffi (bukan nama sesungguhnya) sy sdg dalam kebingungan, anak sy Raffi,katanya akan di keluarkan dari TKnya alasannya karena anak sy tidak bisa duduk diam, selalu bergerak dan berjalan2 di kelas, atau kalau diam katanya yg benar2 diam seperti anak melamun. Mereka bilang anak sy Hiperaktif dan Disabilities Learning atau tidak bisa mengikuti pelajaran dan harus menjalankan terapi. Yg sy bingung, padahal dokternya mengatakan bahwa Raffi normal2 sj, dan sejak kandungan hingga melahirkan pun dokternya bilang normal dan sehat... lantas untuk apa anak sy yg normal itu di terapi... sy benar2 khawatir sy salah langkah.... please tolong bantu sy ya ayah... apa yg sebaiknya sy lakukan sebagai seorang ibu...? Semoga Alloh SWT membalas kebaikan ayah.

JAWAB:

Bunda Raffi yg baik hati,

Mulai hari ini bunda bisa tenang dan bernafas lega, karena kami banyak sekali mengelola anak2 yg memiliki ciri2 mirip dengan Raffi putera ibu dan alhamdullilah mereka normal2 saja dan bahkan memiliki kemampuan berpikir yg jauh lebih cepat dari teman2 sebayanya, asalkan kita tahu caranya.

Mulai hari ini gantilah kata hiperaktif dengan Energik, jadi Raffi sebenarnya adalah anak yg sangat Energik.

Hiperaktif pernah populer 30 tahun yg lalu, disebabkan karena ilmu pengetahuan pada saat itu belum bisa menjelaskan fenomena apa ini yg sesungguhnya, namun demikian seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Sain Otak atau Neuro Science maka di ketahui bahwa anak yg dulu dikatakan sebagai Hiperaktif adalah anak yg berpikir dan belajar melalaui pengalaman langsung melalui pergerakan tubuhnya. Anak2 dengan tipologi seperti ini kini lebih dikenal dengan anak Kinestetik.

Jadi menurut pengalaman kami selama lebih dari 10 tahun, ternyata yg lebih dibutuhkan sebenarnya adalah memfasilitasi bagaimana agar si anak bisa belajar dengan mengalami langsung dan sambil terus bergerak.

Anak2 kinestetik sebenarnya kurang cocok dengan sekolah2 yg berbasis kelas, melainkan lebih cocok pada sekolah yg berbasis Alam terbuka, oleh karenanya anak kinestetik sering di anggap bermasalah jika disekolahkan disekolah yg berbasis kelas dan duduk diam tanpa banyak praktek dan bergerak.

Biasanya fenomena Energik kinestetik ini akan berangsur2 mulai berkurang dan berubah menjadi aktivitas fisik pada usia kira2 12 hingga 14 tahun.

Dulu di awal abad ke 19 di Amerika Serikat juga ada seorang anak laki2 yg bersekolah kelas 1 SD dinyatakan oleh para guru di sekolah sebagai anak yg Tidak Mampu mengikuti pelajaran (disability learning), karena terlalu banyak bergerak atau yg sekarang di kenal dengan istilah Hiper Aktif, atau malah sebaliknya terlalu diam dan melamun atau yg sekarang di kenal dengan ADD. Hingga akhirnya hasil anak inipun di keluarkan dari sekolahnya padahal baru 3 bulan bersekolah di tingkat SD.

Namun di tangan ibunya yg penuh cinta kasih dan kesabaran maka anak ini tumbuh menjadi orang luar biasa, menjadi jenius dunia dengan 1000 temuan yg di patenkan dan mendirikan perusahaan Elektrik Terbesar di Amerika yg eksis hingga saat ini. Mau tahu namanya... ? ya dialah Thomas Edison sang pendiri General Electric salah satu perusahaan terbesar yg memasok perangkat untuk Pesawat Boing.

Perkenankanlah kami menjelaskan fenomena apa yg sedang ibu hadapi secara lebih rinci.

Adalah Roger Speery berhasil meraih hadiah nobel dalam bidang Sain Otak “Neuro Science” mengatakan bahwa otak kecerdasan manusia itu terbagi menjadi dua belahan yakni belahan sebelah kiri atau yg lebih di kenal sebagai otak kiri dan belahan sebelah kanan atau yg lebih di kenal dengan otak kanan.

Masing2 otak ini memiliki kemampuan dan cara kerja yg berbeda; otak kiri memiliki kemampuan utama adalah logis matematis, sementara otak kanan lebih mengarah pada Seni dan Imaginasi. Masing2 orang memiliki kecenderungan DOMINAN yg berbeda2. Ada yg lebih dominan kiri atau cenderung teratur, pandai berlogika dan bicara, cepat memahami huruf dan angka melalui simbol, dan sebaliknya ada yg lebih dominan otak kanan dengan ciri2, lebih suka berimaginasi, menggambar atau bermain musik, lebih tertarik dengan hal-hal yg non akademik, suka dengan experiment dan berada di luar ruangan. Apabila anak otak kanan memiliki cara belajar Kinestetik/gerak tubuh berdasarkan praktek langsung maka ciri2nya akan sama persis dengan Raffi.

Yang menjadi masalah adalah pada umumnya sistem sekolah kita yg ada saat ini cara cara belajarnya hanya menggunakan pendekatan otak kiri, alias duduk diam di kursi, mengerjakan tugas2 tertulis, dan lebih bersifat akademik, sehingga ini akan membuat anak2 yg dominan otak kanan cenderung terlihat bermasalah dan tidak mampu mengikutinya.

Sebenarnya yg bermasalah adalah sistem belajar dan sistem ujian di sekolah kita dan bukan pada anaknya. Hanya saja sekolah tidak pernah mau melakukan evaluasi diri dan mencari tahu mengapa seorang anak tidak bisa mengikuti pelajaran yg diberikan oleh gurunya. Alih-alih sekolah lebih suka untuk menyalahkan anak dan melebeli sebagai anak bermasalah. Itulah yg dulu pernah terjadi di zamannya Thomas Edison kecil bersekolah.

Apa yg sebaiknya ibu lakukan, adalah bukan memberikan Therapy sehingga Raffi merasa diri bermasalah dan bodoh hingga kelak benar2 menjadi anak bermasalah.. Melainkan Bunda belajar bagaimana membantu proses belajar anak yg dominan otak kanannya untuk bisa menyesuaikan diri dengan sistem sekolah yg menggunakan pendekatan Otak kiri.

Kami dan para guru kami di sekolah juga terus belajar bagaimana bisa membantu anak2 yg berotak kanan seperti Raffi, dengan melakukan pengamatan, eksplorasi dan mengajaknya melakukan proses belajar dengan cara yg menurut mereka paling cocok dan mengasyikan.

Ada satu buku yg sangat lengkap menjelaskan fenomena anak2 yg cenderung lebih dominan otak kananya, berikut bagaimana teknis2 yg bisa dilakukan dalam upaya membatu proses belajarnya di berbagai bidang mata pelajaran. Buku ini di tulis langsung oleh orang2 yg dulu semasa kecilnya juga mengalami fenomena semacam ini namun saat ini mereka sudah menjadi orang yg cukup sukses di kehidupan.

Bukunya berjudul ANAK-ANAK YG BEROTAK KANAN DI DUNIA YG BEROTAK KIRI. Di tulis langsung oleh Jeffrey Fred dan Laurie Parson. Di terbitkan oleh Karisma Publishing, Batam. Dan Biasanya tersedia hanya di toko buku Karisma yg ada di kota2 besar di Indonesia. Atau bunda juga bisa dapatkan versi aslinya dalam bahasa Inggris di toko buku on line, Amazon.com

Segera temukan buku ini, pelajari isinya praktekan setahap demi setahap dengan penuh ketekunan dan kesabaran.... insyaAllah hasilnya akan sangat luar biasa.

Kami sudah menerapkan model pembelajaran semacam ini di sekolah kami TD dan SD selama lebih dari 9 tahun dan telah banyak sekali membantu anak dan orang tua untuk menjadi lebih baik dalam proses belajar. Selamat mencoba !!

Selamat berlibur bersama keluarga !!!
Salam Indonesian Strong from Home !
Sumber https://www.facebook.com/pages/Komunitas-AYAH-EDY

Comments

Terima kasih telah berkunjung di blog Expert Educator. Silahkan tinggalkan komentar Anda atau Silahkan share bila dirasa bemanfaat
Salam Pendidikan.

Formulir Kontak

Send